Rabu, 19 Desember 2012

GOTONG-ROYONG

Langkah nyata dalam membangun desa
Gotong-royong atau biasa disebut kerja bhakti pada masa sekarang ini memang sudah mulai luntur, masyarakat sudah merasa enggan untuk melakukannya, semangat gotong-royong sudah mulai pudar, itu adalah fenomena yang ada.
Betapa tidak, pada masa sekarang ini masyarakat lebih mengedepankan keengganannya, bahkan hampir jarang yang peduli dengan lingkungan sekitarnya.
Padahal jika dicermati, gotong-royong, langkah nyata dalam membangun desa harus terus dipupuk agar tidak memudar.
Terkait dengan hal itu, jajaran Perangkat Desa Pucung mencoba mengambil langkah untuk kembali merintis semangat gotong-royong tersebut. Dengan mengagendakan kegiatan kerja bhakti berupa kegiatan jum'at bersih. Kegiatan itu dilaksanakan oleh semua Perangkat Desa dengan mendatangi lokasi gotong-royong atau kerja bhakti dimasing-masing RT secara bergilir.
Dengan begitu, gotong-royong, langkah nyata dalam membangun desa akan benar-benar mendapatkan hasil untuk membangun desa demi terciptanya desa yang mandiri.
Selain untuk mencoba merintis semangat kegotong-royongan, kegiatan tersebut juga dimaksudkan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat karena dalam kegiatan itu diselingi acara ramah tamah oleh Kepala Desa Pucung dengan warga masyarakat. Kepala Desa juga menyampaikan beberapa program kerja dan pelayanan masyarakat.
Dan dari masyarakat diminta umpan baliknya dengan menyampaikan masukan terkait pelaksanaan pemerintahan maupun program-program kerja yang sudah berjalan.
Tidak ketinggalan juga dalam kegiatan itu ada suguhan makanan ringan, makanan khas "ndeso", ada utri, jemblem, tempe goreng, puli goreng dan tentunya teh panas yang "ginastel".
Bukan berarti karena ada Perangkat Desa yang datang ke lokasi kerja bhakti terus ada suguhan tetapi memang sudah menjadi kebiasaan warga masyarakat yang mempunyai rejeki lebih dengan suka rela mengirim makanan ala kadarnya ke lokasi, ada ataupun tidak ada perangkat desa yang datang, suguhan itu tetap ada.
Warga masyarakat ternyata menyambut gembira kegiatan itu meski mungkin hanya setahun sekali bisa dikunjungi oleh Kepala Desa dan Perangkatnya karena di Desa Pucung ada 23 RT dan kegiatan itu bergilir ke semua RT di Desa Pucung dan hanya setiap hari Jum'at saja.
Sehingga pada satu RT hanya bisa dikunjungi sekali saja selama satu tahun, itupun kadang Kepala Desa atau Perangkat Desa berhalangan datang karena ada acara kedinasan yang lainnya.
Tetapi meski begitu, tidak menyurutkan semangat para warga masyarakat untuk terus mengobarkan semangat kegotong-royongan.
Masyarakat berharap kegiatan kunjungan Kepala Desa dan Perangkat Desa tersebut dapat secara aktif dilaksanakan dengan maksud agar jika ada diantara warga masyarakat yang kurang perduli dengan kerja bhakti akan tergerak hatinya untuk ikut berpartisipasi menjaga dan melestarikan lingkungannya dengan semangat gotong-royong, langkah nyata dalam membangun desa, mari kita senantiasa memupuk dan terus mengobarkan semangat kegotong-royongan...@goenaone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar